BMKG: Jateng Selatan Berpotensi Hujan Sampai Akhir Agustus
radarbandung – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan masyarakat di Jawa Tengah bagian selatan untuk mewaspadai potensi hujan yang diperkirakan akan berlangsung hingga akhir Agustus 2025. Informasi ini disampaikan sebagai langkah antisipasi terhadap kemungkinan banjir, tanah longsor, dan gangguan aktivitas masyarakat.
Prakiraan Cuaca Jateng Selatan
Kepala BMKG Stasiun Semarang, Dr. I Ketut Wicaksana, menjelaskan bahwa hujan dengan intensitas ringan hingga sedang diperkirakan akan terjadi di wilayah selatan provinsi, termasuk Banyumas, Cilacap, Kebumen, dan Purworejo. Hujan diprediksi terjadi terutama pada siang hingga sore hari.
“Wilayah selatan Jawa Tengah masih berada dalam pengaruh pola cuaca musonik dan pergerakan massa udara lembap dari Samudra Hindia. Oleh karena itu, potensi hujan masih cukup tinggi hingga akhir bulan Agustus,” jelas Dr. Wicaksana.
Dampak dan Waspada Bencana
BMKG mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap dampak hujan, seperti:
- Banjir di dataran rendah – terutama di daerah yang memiliki saluran air terbatas atau permukiman padat.
- Tanah longsor di daerah perbukitan – terutama bagi wilayah yang curam dan memiliki curah hujan tinggi.
- Gangguan aktivitas – termasuk transportasi, sekolah, dan kegiatan luar ruang yang mungkin terganggu.
“Masyarakat sebaiknya mempersiapkan langkah antisipasi, termasuk membersihkan saluran air, menghindari lokasi rawan longsor, dan menunda kegiatan di luar saat hujan lebat,” imbuh Dr. Wicaksana.
Tips dan Antisipasi BMKG
BMKG juga memberikan sejumlah tips bagi masyarakat untuk menghadapi hujan berkepanjangan:
- Selalu memantau informasi cuaca melalui media resmi BMKG.
- Waspada terhadap daerah rawan banjir dan longsor.
- Mengatur jadwal aktivitas luar ruangan sesuai prakiraan cuaca.
- Menyiapkan peralatan darurat seperti senter, obat-obatan, dan logistik ringan.
“Dengan persiapan yang matang, masyarakat dapat meminimalisir risiko bencana dan tetap aman selama musim hujan,” tambah Dr. Wicaksana.
Dukungan Pemerintah Daerah
Pemerintah daerah di Jateng selatan diimbau untuk meningkatkan siaga bencana, termasuk memantau aliran sungai, menyiapkan posko evakuasi, dan berkoordinasi dengan BPBD setempat. Kegiatan mitigasi ini diharapkan dapat menekan dampak negatif dari hujan yang berkelanjutan.
Kepala BPBD Banyumas, I Wayan Sutanto, mengatakan, “Kami terus melakukan pemantauan kondisi sungai dan perbukitan. Posko siap siaga, dan masyarakat diminta segera melapor jika ada tanda-tanda bahaya.”
Harapan dan Kesadaran Masyarakat
BMKG menekankan pentingnya kesadaran kolektif dalam menghadapi cuaca ekstrem. Masyarakat, pemerintah, dan komunitas lokal perlu bekerja sama untuk mengurangi risiko bencana.
“Kesadaran dan kesiapsiagaan adalah kunci. Hujan mungkin tidak bisa dihentikan, tapi dampaknya bisa diminimalkan jika semua pihak waspada,” pungkas Dr. Wicaksana.
Kesimpulan
Hujan yang berpotensi terjadi di Jateng selatan hingga akhir Agustus menjadi peringatan bagi masyarakat dan pemerintah daerah. Dengan antisipasi, kesiapsiagaan, dan informasi cuaca yang akurat, risiko banjir, longsor, dan gangguan aktivitas dapat ditekan. Masyarakat diimbau selalu mengikuti update BMKG dan memprioritaskan keselamatan keluarga.
