Live IG, KPP Madya Bandung Bahas Faktur Pajak Pasca-Coretax
radarbandung – KPP Madya Bandung menggelar sesi Live Instagram (IG) untuk membahas tata cara pengelolaan faktur pajak pasca-implementasi sistem Coretax. Kegiatan ini berlangsung interaktif, diikuti oleh wajib pajak, konsultan pajak, dan masyarakat umum yang ingin memahami prosedur terbaru dalam perpajakan.
Fokus Diskusi: Faktur Pajak dan Coretax
Sesi Live IG kali ini menekankan pada penyesuaian administrasi faktur pajak setelah diberlakukannya sistem Coretax. Coretax adalah sistem elektronik terbaru yang dirancang Direktorat Jenderal Pajak untuk mempermudah pelaporan, verifikasi, dan pengelolaan faktur pajak secara real-time.
Kepala KPP Madya Bandung, I Wayan Suardana, menjelaskan bahwa masyarakat dan pelaku usaha perlu memahami perubahan prosedur agar terhindar dari kesalahan administrasi yang dapat berdampak pada sanksi pajak.
“Coretax mempermudah proses faktur pajak, tetapi ada beberapa hal baru yang harus diperhatikan, seperti input data yang lebih detail dan pelaporan secara berkala. Live IG ini kami lakukan agar wajib pajak lebih mudah memahami perubahan,” jelas Wayan Suardana.
Interaksi dengan Wajib Pajak
Dalam sesi interaktif ini, peserta Live IG dapat langsung bertanya mengenai masalah faktur pajak, prosedur pengisian data di Coretax, dan tips menghindari kesalahan administrasi. Banyak pertanyaan masuk, mulai dari wajib pajak perorangan, UMKM, hingga perusahaan menengah dan besar.
Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah tentang penyesuaian faktur pajak untuk transaksi yang sudah tercatat sebelum Coretax diterapkan. Tim KPP Madya Bandung menjelaskan bahwa faktur lama tetap berlaku, namun wajib dicatat kembali dalam sistem Coretax agar tercatat secara resmi.
Edukasi Pajak sebagai Prioritas
KPP Madya Bandung menekankan pentingnya edukasi pajak bagi masyarakat dan pelaku usaha. Sesi Live IG ini menjadi salah satu strategi agar informasi dapat tersampaikan dengan cepat, jelas, dan praktis.
“Tidak semua wajib pajak memahami sistem elektronik baru. Melalui media sosial, kami bisa menyampaikan informasi secara langsung dan menjawab pertanyaan masyarakat secara real-time,” ujar Wayan Suardana.
Dampak Positif Coretax
Implementasi Coretax diharapkan dapat:
- Mempermudah pencatatan dan pelaporan faktur pajak secara elektronik.
- Meminimalkan kesalahan administratif yang kerap terjadi pada sistem manual.
- Meningkatkan transparansi dan efisiensi proses perpajakan di Indonesia.
Selain itu, wajib pajak kini bisa memantau status faktur, mendapatkan notifikasi, dan melakukan koreksi secara langsung melalui sistem, sehingga proses lebih cepat dan akurat.
Dukungan Teknologi dan Pelatihan
KPP Madya Bandung juga menyiapkan pelatihan online dan panduan teknis bagi wajib pajak yang mengalami kesulitan menggunakan Coretax. Hal ini diharapkan membantu pelaku usaha, terutama UMKM, untuk menyesuaikan administrasi pajak tanpa harus datang langsung ke kantor pajak.
“Kami ingin semua wajib pajak, besar maupun kecil, bisa memanfaatkan Coretax dengan maksimal. Edukasi dan dukungan teknologi menjadi kunci suksesnya implementasi sistem ini,” tambah Wayan Suardana.
Harapan ke Depan
Dengan komunikasi yang lebih terbuka melalui Live IG, KPP Madya Bandung berharap masyarakat semakin memahami tata cara pengelolaan faktur pajak pasca-Coretax. Hal ini diharapkan meningkatkan kepatuhan pajak sekaligus mempermudah administrasi bagi wajib pajak.
“Transparansi dan edukasi adalah kunci agar sistem pajak berjalan lancar. Kami akan terus memanfaatkan teknologi digital untuk menjangkau masyarakat lebih luas,” pungkas Wayan Suardana.
Kesimpulan
Live IG KPP Madya Bandung menjadi wadah edukasi penting terkait faktur pajak pasca-Coretax. Interaksi langsung dengan wajib pajak membantu masyarakat memahami sistem baru, meminimalkan kesalahan administrasi, dan mendorong kepatuhan pajak yang lebih baik. Implementasi Coretax diharapkan menciptakan proses perpajakan yang efisien, transparan, dan akuntabel.
