Pemprov Jateng Siapkan Rp1 Miliar untuk Atasi TBC
radarbandung – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) menyiapkan anggaran sebesar Rp1 miliar untuk memperkuat program penanggulangan tuberkulosis (TBC). Langkah ini diambil untuk menekan angka kasus TBC yang masih cukup tinggi dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat.
Fokus pada Pencegahan dan Penanganan
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyampaikan bahwa anggaran ini akan digunakan untuk berbagai program pencegahan, deteksi dini, dan pengobatan pasien TBC. “Kami ingin memastikan warga mendapatkan layanan kesehatan yang cepat dan tepat. TBC masih menjadi masalah serius, terutama bagi masyarakat rentan,” ujarnya saat konferensi pers, Selasa (27/8).
Program yang didukung anggaran ini mencakup sosialisasi TBC di komunitas, pemeriksaan kesehatan gratis, penyediaan obat-obatan, serta pelatihan tenaga kesehatan. Gubernur menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, rumah sakit, puskesmas, dan masyarakat.
Data Kasus TBC di Jawa Tengah
Menurut Dinas Kesehatan Jateng, setiap tahunnya ribuan kasus TBC tercatat di provinsi ini, dengan sebagian besar pasien berasal dari wilayah perkotaan padat penduduk dan daerah dengan akses layanan kesehatan terbatas. Penyakit ini masih menjadi masalah karena keterlambatan diagnosis dan pengobatan yang tidak tuntas.
Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Dr. Sri Wahyuni, menjelaskan, “Angka kasus TBC tinggi, tetapi jika dideteksi sejak awal dan pengobatan dijalankan dengan disiplin, penyembuhan bisa tercapai. Oleh karena itu, fokus kami adalah edukasi, screening, dan pemantauan pasien.”
Strategi Penanggulangan TBC
Pemprov Jateng menerapkan pendekatan komprehensif, mencakup tiga aspek utama:
- Pencegahan – Melalui sosialisasi, kampanye hidup sehat, dan vaksinasi bagi kelompok rentan.
- Deteksi Dini – Pemeriksaan massal di komunitas, puskesmas, dan rumah sakit untuk menemukan pasien TBC sejak awal.
- Pengobatan dan Monitoring – Penyediaan obat-obatan gratis, pemantauan rutin oleh tenaga kesehatan, dan edukasi pasien agar menjalani pengobatan hingga tuntas.
“Pendekatan terpadu ini penting agar pasien sembuh total dan mencegah penularan ke orang lain,” tambah Dr. Sri Wahyuni.
Peran Masyarakat dan LSM
Selain dukungan pemerintah, keterlibatan masyarakat, organisasi non-pemerintah, dan relawan kesehatan sangat penting. Mereka membantu dalam sosialisasi, memantau pasien, serta menyediakan informasi dan dukungan bagi keluarga pasien.
Ganjar Pranowo menegaskan, “Penanggulangan TBC bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Masyarakat juga harus aktif, sadar akan risiko, dan mendukung pasien agar pengobatan berjalan lancar.”
Harapan ke Depan
Dengan anggaran Rp1 miliar ini, Pemprov Jateng berharap kasus TBC dapat menurun signifikan dalam beberapa tahun ke depan. Program ini diharapkan menjadi model penanggulangan penyakit menular yang efektif di tingkat provinsi, bahkan bisa direplikasi di wilayah lain.
Gubernur Ganjar menambahkan, “Target kami jelas, menurunkan angka kesakitan, meningkatkan kesadaran masyarakat, dan memastikan pasien TBC sembuh total. Ini bagian dari upaya mewujudkan Jawa Tengah sehat dan produktif.”
Kesimpulan
Pemprov Jateng menegaskan komitmennya dalam memerangi TBC dengan menyiapkan anggaran Rp1 miliar. Pendekatan terpadu yang melibatkan pemerintah, tenaga kesehatan, masyarakat, dan LSM diharapkan mampu menekan angka kasus, meningkatkan kesadaran masyarakat, dan memastikan pasien mendapatkan pengobatan yang tuntas. Dengan langkah ini, Jawa Tengah optimis menuju provinsi bebas TBC dan masyarakat yang lebih sehat.
