Ponpes Sidoarjo Ambruk 3 Jenazah Lagi, Total 13 Tewas
radarbandung – Tragedi memilukan terjadi di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, ketika sebuah pondok pesantren (ponpes) ambruk dan menelan banyak korban. Tim SAR gabungan kembali menemukan tiga jenazah baru dalam proses evakuasi, sehingga jumlah korban meninggal dunia bertambah menjadi 13 orang. Peristiwa ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga, santri, dan masyarakat sekitar, serta menimbulkan pertanyaan tentang faktor penyebab runtuhnya bangunan tersebut.
- Proses Evakuasi Masih Berlangsung
Sejak bangunan ponpes runtuh, tim SAR bersama TNI, Polri, dan relawan terus melakukan pencarian. Alat berat dikerahkan untuk mengangkat puing-puing beton, sementara tim medis bersiaga di lokasi. Penemuan tiga jenazah baru menambah panjang daftar korban, sementara beberapa santri lainnya masih dilaporkan hilang. Evakuasi dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari risiko runtuhan susulan. - Total Korban Jiwa dan Luka
Hingga laporan terakhir, 13 orang dinyatakan meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka-luka. Sebagian korban luka sudah dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan intensif. Beberapa korban mengalami patah tulang dan trauma akibat tertimpa reruntuhan. Pemerintah daerah menanggung seluruh biaya perawatan korban, sementara keluarga korban meninggal menerima santunan darurat. - Dugaan Penyebab Runtuhnya Bangunan
Penyelidikan awal mengindikasikan bahwa kualitas bangunan menjadi salah satu faktor utama. Struktur ponpes diduga tidak memenuhi standar keamanan, sehingga tidak mampu menahan beban ketika ada tambahan konstruksi di bagian atas. Hujan deras beberapa hari terakhir juga disebut memperburuk kondisi tanah dan fondasi. Polisi bersama tim ahli konstruksi akan melakukan investigasi menyeluruh untuk memastikan penyebab pasti. - Duka dan Respons Masyarakat
Peristiwa ini memicu gelombang duka. Ribuan warga mendatangi lokasi untuk membantu maupun memberikan doa bagi para korban. Media sosial dipenuhi ungkapan belasungkawa, sementara sejumlah tokoh agama menyerukan doa bersama. Masyarakat sekitar ponpes juga menuntut agar pemerintah lebih ketat dalam mengawasi pembangunan fasilitas pendidikan, khususnya pesantren yang sering menampung ratusan santri dalam satu kompleks. - Langkah Pemerintah dan Penanganan Lanjutan
Pemerintah pusat maupun daerah menyatakan keprihatinan mendalam atas tragedi ini. Bantuan logistik, medis, dan trauma healing segera disalurkan. Kementerian PUPR akan mengirim tim teknis untuk menilai kembali bangunan ponpes yang masih berdiri, guna mencegah kejadian serupa. Sementara itu, Kementerian Agama berjanji melakukan audit bangunan pesantren di seluruh Jawa Timur sebagai langkah pencegahan.
Tragedi runtuhnya Ponpes Sidoarjo menjadi pelajaran pahit bahwa keselamatan harus menjadi prioritas utama dalam pembangunan fasilitas pendidikan. Kehilangan 13 nyawa, termasuk para santri muda, menjadi pengingat bahwa pengawasan teknis dan kepedulian terhadap standar bangunan tidak boleh diabaikan. Semoga para korban mendapat tempat terbaik, sementara keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan menghadapi cobaan ini.
