DLH Bandung Perketat Pengawasan Sampah di Berbagai Titik Demi Kurangi Penumpukan
radarbandung.web.id Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung tengah meningkatkan pengawasan di berbagai titik pembuangan sampah. Upaya ini dilakukan sebagai bentuk respons terhadap meningkatnya volume sampah perkotaan dan keterbatasan kapasitas pengolahan. Pengawasan dilakukan secara menyeluruh, terutama pada Tempat Penampungan Sementara, titik-titik sampah liar, dan kawasan komersial yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar. Fokus pengawasan tersebut diarahkan untuk mencegah lonjakan sampah dan menjaga kebersihan kota.
Pemerintah kota menilai bahwa pengawasan rutin saja tidak cukup. Dibutuhkan sistem pemantauan yang lebih ketat agar sampah tidak menumpuk di area rawan. Dengan kondisi kuota pengangkutan yang terbatas ke Tempat Pembuangan Akhir, kecepatan penanganan menjadi sangat penting. Oleh karena itu, DLH Bandung memperkuat koordinasi antara petugas, kelurahan, dan pengelola kawasan komersial.
Fasilitas Baru Mulai Memberikan Dampak Positif
Seiring meningkatnya kebutuhan pengolahan sampah, beberapa Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang baru mulai beroperasi. Kehadiran fasilitas tersebut memberikan angin segar bagi sistem pengelolaan sampah di Kota Bandung. Unit-unit TPST baru ini menjadi pusat pengolahan dengan teknologi yang lebih modern dibandingkan fasilitas sebelumnya.
TPST Nyengseret mampu mengolah sekitar tiga puluh ton sampah setiap hari. TPST tersebut berfokus pada pemilahan dan pengolahan sampah organik yang berasal dari permukiman padat. Dengan adanya fasilitas ini, tekanan terhadap TPS terdekat dapat berkurang.
Selain itu, TPST Tegallega ikut berkontribusi dalam pengurangan beban sampah kota. Kapasitas yang mencapai dua puluh lima ton per hari membuat TPST ini mampu melayani sebagian besar wilayah di sekitar taman kota. Fasilitas di dalamnya mencakup area pemilahan, tempat pengeringan sampah organik, dan unit pengolahan skala kecil.
TPST Holis II menjadi unit dengan kapasitas terbesar di antara fasilitas baru tersebut. Dengan kemampuan mengolah empat puluh enam ton sampah setiap hari, TPST ini menjadi tulang punggung pengurangan sampah di wilayah barat Kota Bandung. Fasilitasnya dilengkapi mesin pencacah, unit pengomposan, hingga teknologi pemilihan berbasis sensor yang mempercepat proses kerja.
Pengawasan Ketat untuk Titik Sampah Liar dan Kawasan Komersial
Selain meningkatkan kapasitas pengolahan, DLH Bandung memperluas cakupan pengawasan ke titik sampah liar. Titik-titik seperti ini muncul ketika masyarakat membuang sampah secara tidak teratur. Tanpa pengawasan, sampah liar bisa menimbulkan masalah lingkungan yang jauh lebih besar. Oleh sebab itu, petugas kini melakukan patroli rutin di titik rawan, terutama di jalan protokol dan kawasan permukiman padat.
Kawasan komersial juga menjadi prioritas. Tempat-tempat seperti pusat perbelanjaan, pasar modern, dan area kuliner menghasilkan sampah dalam jumlah besar setiap hari. DLH Bandung memastikan pengelola kawasan menjalankan kewajiban pengolahan mandiri sebelum sampah diangkut ke TPS. Dengan sistem seperti ini, jumlah sampah yang masuk ke TPS dapat berkurang secara signifikan.
Koordinasi dengan pelaku usaha diperkuat melalui sosialisasi penggunaan fasilitas pemilahan di setiap tempat. DLH mendorong agar sampah organik tidak langsung dicampur dengan residu sehingga proses pengolahan lebih mudah dilakukan. Edukasi kepada pengunjung kawasan komersial juga dilakukan melalui papan informasi mengenai area pembuangan yang benar.
Teknologi Modern untuk Efisiensi Pengolahan Sampah
Keberadaan fasilitas modern menjadi keunggulan baru dalam sistem pengolahan sampah kota. Teknologi tersebut memungkinkan proses pemilahan berlangsung lebih cepat. Sensor optik, mesin pencacah otomatis, dan sistem pengeringan organik memperpendek waktu pengolahan. Ketiga TPST yang beroperasi kini bekerja lebih efisien dibandingkan metode lama.
Dengan teknologi tersebut, sampah organik dapat dikonversi menjadi kompos dalam waktu lebih singkat. Proses pemilahan plastik, logam, dan kertas dilakukan dengan tingkat akurasi lebih tinggi. Pemakaian mesin yang tepat juga memperkecil kemungkinan sampah yang seharusnya bisa diolah akhirnya masuk ke residu.
Modernisasi fasilitas menjadi langkah strategis karena Bandung mengalami peningkatan produksi sampah setiap tahun. Tanpa dukungan teknologi, pengolahan manual tidak lagi memadai. Oleh karena itu, DLH Bandung menempatkan teknologi sebagai bagian utama dari strategi pengurangan sampah jangka panjang.
Kolaborasi dengan Masyarakat Jadi Kunci
Sistem pengelolaan sampah tidak akan berjalan optimal tanpa kontribusi masyarakat. DLH Bandung mendorong warga agar lebih peduli terhadap kebiasaan membuang sampah. Pengelolaan mandiri di tingkat rumah tangga bisa dimulai dengan pemilahan sampah sejak awal. Masyarakat juga diajak memanfaatkan bank sampah di sekitar lingkungan mereka.
Komunitas lingkungan di beberapa kelurahan telah menunjukkan dampak signifikan. Melalui program edukasi dan praktik pemilahan, mereka membantu mengurangi sampah yang masuk ke TPS. Selain itu, kesadaran warga dalam mengelola sampah organik menjadi kompos memberikan efek positif bagi lingkungan.
Pemerintah kota berupaya terus membangun kolaborasi tersebut. Dukungan langsung melalui pelatihan, penyediaan fasilitas pemilahan, dan pendampingan bagi RT-RW menjadi bagian dari strategi pengurangan sampah jangka panjang.
Upaya Jangka Panjang Menghadapi Peningkatan Volume Sampah
Pertumbuhan penduduk dan aktivitas ekonomi yang meningkat menyebabkan volume sampah terus bertambah. Karena itu, DLH Bandung menyiapkan strategi jangka panjang agar kota tetap bersih dan nyaman ditinggali. Perluasan TPST, peningkatan fasilitas TPS, serta pembangunan insinerator menjadi bagian dari rencana pengolahan jangka panjang.
Selain meningkatkan kapasitas, pemerintah juga ingin membangun sistem yang lebih berkelanjutan. Pengurangan sampah sejak sumbernya, edukasi publik, dan penerapan teknologi menjadi fondasi penting. Dengan kombinasi strategi tersebut, Kota Bandung diharapkan bisa mengatasi persoalan sampah secara lebih efektif.
Kesimpulan: Pengawasan Ketat dan Fasilitas Baru Jadi Harapan Kota Bandung
Pengawasan yang diperketat, dukungan teknologi modern, dan hadirnya fasilitas pengolahan sampah baru memberikan harapan besar bagi warga Bandung. Jika semua langkah berjalan konsisten, persoalan sampah dapat dikelola lebih baik dan tidak menimbulkan dampak lingkungan yang semakin parah. DLH Bandung menegaskan komitmennya untuk menjaga kota tetap bersih dan nyaman bagi seluruh masyarakat.

Cek Juga Artikel Dari Platform zonamusiktop.com
