Kisah Petugas Diskar Bandung Evakuasi Korban di Flyover Pasopati
radarbandung.web.id Malam itu, suasana Bandung masih diguyur rintik hujan. Di tengah dinginnya udara kota, Tim Rescue Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Diskar) Bandung baru saja menuntaskan tugas berat: mengevakuasi sebuah bus yang tertimpa pohon di kawasan Jalan Pahlawan. Tubuh lelah belum sempat beristirahat, tiba-tiba suara panggilan dari markas komando terdengar melalui radio komunikasi.
“Perlu dukungan di Flyover Pasopati, laporan percobaan bunuh diri,” ujar suara di seberang. Tanpa menunda waktu, para petugas segera bersiap kembali. Meski tenaga sudah terkuras, mereka tahu tugas penyelamatan tidak mengenal waktu. Misi kemanusiaan adalah prioritas utama.
Perjalanan Singkat Menuju Flyover Pasopati
Dalam hitungan menit, unit rescue bergerak menuju lokasi. Lampu sirine menyala menembus gelap malam, sementara jalanan menuju jembatan layang Kusumaatmadja relatif sepi. Karena jarak dari markas cukup dekat, perjalanan hanya memakan waktu kurang dari sepuluh menit.
Setibanya di lokasi, tim segera melakukan pencarian di sekitar area jembatan. Berdasarkan laporan awal, seorang warga dilaporkan berada di sisi luar pembatas jembatan dengan kondisi berbahaya. Namun ketika tim tiba, mereka tidak menemukan siapapun di titik tersebut. Hanya ada sebuah sepeda motor yang terparkir rapi di tepi jalan tanpa pemilik.
Penemuan yang Menghentak Hati
Pencarian terus dilakukan. Beberapa anggota menyusuri sisi bawah jembatan menggunakan senter, sementara lainnya mencoba menelusuri sekitar struktur flyover. Tak lama kemudian, salah satu anggota menemukan sesuatu yang mengejutkan — sang pemilik sepeda motor ternyata sudah dalam keadaan tidak bernyawa.
Situasi mendadak berubah hening. Semua anggota tim seketika menundukkan kepala, menyadari betapa berat kenyataan yang mereka hadapi. Tidak ada waktu untuk terkejut terlalu lama. Prosedur evakuasi segera dijalankan dengan penuh kehati-hatian dan penghormatan terhadap korban.
Koordinasi cepat dilakukan bersama aparat kepolisian yang datang beberapa menit kemudian. Area sekitar dipasangi garis pembatas agar warga tidak mendekat, sementara petugas lainnya menyiapkan peralatan khusus untuk proses penurunan dan evakuasi jenazah.
Proses Evakuasi di Tengah Malam
Evakuasi dilakukan dengan prosedur standar keselamatan tinggi. Petugas Diskar Bandung menggunakan tali pengaman dan alat pendukung vertikal rescue untuk menjangkau posisi korban. Meski kondisi jembatan tinggi dan pencahayaan minim, semua berjalan dengan koordinasi yang baik.
Dalam waktu singkat, proses evakuasi selesai. Jenazah korban kemudian diserahkan kepada pihak kepolisian untuk proses identifikasi dan penanganan lebih lanjut. Sementara itu, petugas rescue berdiam sejenak di lokasi, memastikan tidak ada lagi potensi bahaya di sekitar jembatan.
Malam itu menjadi salah satu momen paling emosional bagi tim penyelamat. Mereka tak hanya menghadapi risiko fisik di lapangan, tetapi juga beban mental melihat kenyataan pahit dari tugas kemanusiaan yang dijalankan.
Dedikasi Tanpa Batas Para Petugas Diskar
Kisah ini menunjukkan betapa besar dedikasi para petugas Diskar Bandung dalam melindungi keselamatan warga kota. Di balik seragam oranye yang sering terlihat di jalanan, ada keikhlasan dan keteguhan hati yang luar biasa. Mereka bukan hanya pemadam kebakaran, melainkan juga garda terdepan saat nyawa seseorang berada di ambang bahaya.
Mereka kerap dihadapkan pada situasi sulit: bencana alam, kebakaran besar, atau peristiwa darurat seperti malam itu di Flyover Pasopati. Namun dalam setiap panggilan, mereka selalu datang tanpa ragu. “Kami hanya ingin menolong, itu saja,” ujar salah satu anggota tim yang enggan disebut namanya.
Harapan untuk Kepedulian Bersama
Peristiwa di Flyover Pasopati menjadi refleksi penting bagi masyarakat tentang pentingnya empati dan kewaspadaan sosial. Setiap orang bisa mengalami tekanan hidup yang berat, dan dukungan dari lingkungan sekitar sangat berarti. Di sinilah pentingnya peran keluarga, teman, dan masyarakat untuk saling peduli terhadap kondisi mental sesama.
Pemerintah Kota Bandung melalui Diskar dan instansi terkait terus berupaya memperkuat layanan darurat dan dukungan psikologis. Di sisi lain, masyarakat juga diimbau untuk segera melapor jika melihat seseorang dalam kondisi mencurigakan atau berpotensi membahayakan diri di area publik.
Kisah malam itu bukan sekadar catatan kejadian, melainkan potret kemanusiaan yang nyata: di tengah gelapnya malam, masih ada mereka yang terus berjaga demi keselamatan orang lain.

Cek Juga Artikel Dari Platform dapurkuliner.com
