Pemkot Bandung Raih 4 Penghargaan Adminduk Prima 2025
radarbandung – Kabar membanggakan datang dari Kota Bandung. Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berhasil meraih empat penghargaan Adminduk Prima 2025 dari Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri. Penghargaan ini diberikan atas inovasi, pelayanan publik, dan komitmen Pemkot dalam meningkatkan kualitas administrasi kependudukan di tingkat daerah.
1. Bukti Dedikasi Pelayanan Publik yang Konsisten
Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Dirjen Dukcapil pada malam puncak Adminduk Prima Award 2025 di Jakarta, Senin (7/10/2025). Pemkot Bandung berhasil memenangkan empat kategori sekaligus, yakni Inovasi Pelayanan Adminduk Digital, Peningkatan Akses Kependudukan Inklusif, Kinerja Terbaik Dukcapil Daerah, dan Pemanfaatan Data Terintegrasi.
Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, menyebut capaian ini sebagai hasil kerja keras seluruh jajaran Disdukcapil dan kolaborasi lintas sektor. “Kami tidak bekerja sendiri. Dukungan masyarakat dan semangat digitalisasi membuat pelayanan menjadi lebih cepat dan transparan,” ujarnya.
2. Inovasi Digitalisasi Pelayanan Jadi Kunci Keberhasilan
Salah satu faktor utama keberhasilan Pemkot Bandung adalah penerapan sistem pelayanan digital berbasis aplikasi “SadarDuk” (Satu Data Administrasi Kependudukan). Melalui aplikasi ini, warga dapat mengurus dokumen kependudukan seperti KTP, KK, dan akta kelahiran secara daring tanpa harus datang ke kantor Disdukcapil.
Langkah ini dinilai efektif mempercepat proses layanan dan mengurangi antrean. “Inovasi digital bukan hanya soal teknologi, tapi bagaimana mempermudah warga mengakses hak dasarnya,” ujar Kepala Disdukcapil Bandung, R. Dedi Kurniawan.
3. Pelayanan Inklusif untuk Semua Kalangan
Pemkot Bandung juga mendapat penghargaan karena konsisten menyediakan akses layanan adminduk untuk penyandang disabilitas, lansia, dan masyarakat marjinal. Program Layanan Jemput Bola Adminduk Inklusif yang mendatangi rumah warga menjadi salah satu program unggulan.
Petugas Dukcapil bahkan bekerja sama dengan puskesmas dan kelurahan untuk mendata warga yang belum memiliki dokumen kependudukan, terutama di wilayah pinggiran kota. “Kami ingin memastikan tidak ada warga Bandung yang tercecer dalam data negara,” kata Dedi.
4. Pemanfaatan Data untuk Kebijakan Publik
Selain meningkatkan layanan, Pemkot Bandung juga dinilai berhasil memanfaatkan data kependudukan secara optimal untuk perencanaan pembangunan. Data dari Disdukcapil kini menjadi acuan dalam program sosial, pendidikan, dan kesehatan.
Integrasi data antarperangkat daerah ini memungkinkan kebijakan yang lebih tepat sasaran. Misalnya, bantuan sosial kini disalurkan langsung berdasarkan data keluarga terdaftar, sehingga meminimalisir potensi duplikasi dan penyalahgunaan.
5. Dorong Daerah Lain untuk Berinovasi
Prestasi Pemkot Bandung ini diharapkan menjadi inspirasi bagi pemerintah daerah lain. Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Dukcapil mengapresiasi Bandung sebagai salah satu kota dengan tingkat kepuasan publik tertinggi di bidang adminduk.
“Bandung menunjukkan bahwa pelayanan publik yang cepat, transparan, dan berbasis data adalah masa depan birokrasi Indonesia,” ungkapnya.
Penutup
Empat penghargaan Adminduk Prima 2025 menjadi bukti nyata bahwa reformasi pelayanan publik di Kota Bandung berjalan ke arah yang positif. Melalui inovasi digital, pelayanan inklusif, dan pemanfaatan data yang efektif, Pemkot Bandung berhasil menghadirkan wajah baru birokrasi yang lebih manusiawi dan modern. Bagi masyarakat, penghargaan ini bukan sekadar prestasi pemerintah — tetapi juga bukti nyata bahwa hak setiap warga untuk mendapatkan layanan yang mudah dan adil terus dijaga dengan sepenuh hati.
