Bentrokan Dua Kelompok Massa di Sukahaji Bandung: Jalan Memanas, Polisi Bergerak Cepat Mengamankan Situasi
radarbandung.web.id Suasana di wilayah Sukahaji, Kecamatan Pasirkoja, Kota Bandung, mendadak berubah menjadi tegang ketika dua kelompok massa terlibat bentrokan. Aksi tersebut terjadi di sebuah ruas jalan yang biasanya dipadati aktivitas warga. Dalam hitungan menit, lokasi yang semula ramai menjadi kacau oleh teriakan, lemparan benda, dan pergerakan kelompok yang saling mendekat secara agresif.
Warga sekitar yang tidak menyangka akan terjadi keributan langsung berusaha menjaga jarak. Banyak yang memilih mundur ke arah rumah masing-masing atau berlindung di toko dan bangunan terdekat. Situasi yang berlangsung singkat tetapi intens itu membuat kepanikan meluas.
Aksi Saling Lempar yang Terekam Kamera
Peristiwa ini cepat menyebar setelah video bentrokan beredar di media sosial. Rekaman menunjukkan dua kelompok massa saling serang di badan jalan. Batu berserakan di sekitar lokasi, menjadi bukti bahwa aksi saling lempar terjadi cukup keras. Beberapa orang tampak berusaha melindungi diri dengan tangan kosong atau mengambil posisi di balik kendaraan yang terparkir.
Video lain memperlihatkan sejumlah orang mencoba menenangkan massa, namun upaya itu tidak banyak membantu karena masing-masing pihak sudah dikuasai emosi. Kedua kelompok tampak bersikeras mempertahankan posisi mereka, hingga situasi tidak bisa lagi dikendalikan secara mandiri oleh warga setempat.
Bagi masyarakat yang menonton rekaman tersebut, suasana tampak begitu cepat berubah. Dalam hitungan detik, massa yang awalnya berdiri berhadap-hadapan mulai saling mendorong, berteriak, lalu melontarkan benda-benda keras.
Pemicu Bentrokan yang Masih Berakar pada Perselisihan Lama
Di balik keributan itu, terdapat konflik yang telah berlangsung lama. Pertikaian dipicu oleh perselisihan mengenai lahan yang diklaim oleh dua pihak berbeda. Kelompok pertama menyatakan bahwa area tersebut merupakan milik mereka berdasarkan dokumen lama. Kelompok kedua yang saat ini menempati lahan merasa berhak karena telah tinggal bertahun-tahun dan membangun hunian di sana.
Ketegangan yang sudah beberapa kali muncul kembali memanas setelah kedua kelompok bertemu di titik sengketa. Diskusi yang awalnya dimaksudkan untuk mencari kesepahaman berubah menjadi adu mulut, dan akhirnya memicu bentrokan fisik. Kehadiran massa pendukung dari masing-masing kelompok membuat situasi semakin sulit dikendalikan.
Dampak pada Akses Jalan dan Aktivitas Warga
Bentrok yang terjadi di badan jalan otomatis mengganggu arus lalu lintas. Sejumlah pengendara yang melintas terpaksa menghentikan kendaraan karena jalur dipenuhi massa. Kondisi ini menyebabkan kemacetan panjang di beberapa ruas jalan sekitar Sukahaji dan Pasirkoja.
Para pengendara yang terjebak dalam situasi tersebut mengaku tidak bisa berbuat banyak. Sebagian memutuskan memutar balik, sementara lainnya memilih berhenti di pinggir jalan hingga situasi mereda. Aktivitas warga yang hendak pulang kerja atau menuju pasar jadi tertunda, menambah kesan bahwa kejadian ini membawa dampak cukup besar.
Beberapa pedagang yang memiliki warung di dekat lokasi kejadian memilih menutup tempat usaha lebih awal demi menghindari risiko. Ada pula warga yang mengamankan kendaraan mereka untuk menghindari kerusakan dari lemparan benda keras.
Polisi Bertindak Cepat Mengurai Massa
Melihat situasi di lapangan semakin kacau, aparat kepolisian segera dikerahkan. Petugas dari Polsek dan Polrestabes Bandung tiba untuk mengamankan lokasi serta memisahkan massa dari kedua kelompok. Barisan polisi membentuk penghalang antara pihak yang bertikai, sambil mengimbau warga untuk menjauhi area konflik.
Negosiasi dilakukan dengan perwakilan kedua kelompok untuk menghentikan aksi kekerasan. Polisi menekankan bahwa permasalahan lahan harus diselesaikan melalui jalur hukum, bukan dengan tindakan anarkis. Kesigapan aparat berhasil meredakan ketegangan secara bertahap. Meskipun demikian, polisi tetap bersiaga di beberapa titik untuk mengantisipasi potensi bentrokan lanjutan.
Warga Merasa Trauma dan Khawatir Terulang
Bentrokan di Sukahaji meninggalkan dampak psikologis bagi sebagian warga. Mereka merasa khawatir konflik serupa akan kembali terjadi mengingat sengketa lahan tersebut belum menemukan solusi jelas. Anak-anak yang berada di sekitar lokasi terlihat ketakutan saat menyaksikan massa berlari dan benda-benda yang dilemparkan.
Orang tua yang melihat kejadian tersebut mengaku cemas, terutama karena bentrokan terjadi di area pemukiman padat. Banyak dari mereka berharap pemerintah dan aparat segera menemukan penyelesaian agar suasana di lingkungan kembali aman.
Sengketa Lahan Jadi Pekerjaan Rumah yang Mendesak
Para pengamat menilai masalah sengketa lahan harus menjadi prioritas pemerintah untuk diselesaikan. Konflik yang berlarut-larut tidak hanya meresahkan warga, tetapi juga berpotensi memicu kericuhan berkali-kali. Penegasan status lahan melalui prosedur hukum diperlukan agar kedua pihak tidak lagi saling klaim tanpa dasar yang jelas.
Kehadiran mediasi resmi dan pemeriksaan dokumen pertanahan yang lebih transparan diharapkan bisa membantu meredakan konflik. Solusi jangka panjang diperlukan agar bentrokan seperti ini tidak terulang.
Peran Masyarakat dalam Menjaga Kondusivitas
Di sisi lain, tokoh masyarakat juga memiliki peranan penting dalam meredam emosi warga. Mereka dapat membantu memberikan pemahaman bahwa setiap perselisihan harus diselesaikan melalui jalur hukum, bukan melalui tindakan kekerasan. Beberapa tokoh lingkungan yang turut hadir mencoba menenangkan massa dan mendorong mereka untuk tidak memperkeruh keadaan.
Kerja sama antara masyarakat, aparat, dan pemerintah setempat menjadi kunci menjaga perdamaian di wilayah yang pernah mengalami konflik.
Penutup: Harapan untuk Situasi yang Lebih Kondusif
Bentrokan di Sukahaji mengingatkan bahwa konflik yang dibiarkan tanpa penyelesaian hanya akan memperbesar potensi kerusuhan. Beruntung, aparat bergerak cepat mengendalikan situasi sebelum semakin memburuk. Namun langkah lebih jauh tetap dibutuhkan, terutama untuk memastikan akar masalah terselesaikan secara adil.
Warga berharap kehidupan kembali tenang dan kegiatan sehari-hari dapat berjalan tanpa gangguan. Dengan komunikasi yang baik, penegakan hukum, dan upaya mediasi, diharapkan wilayah Sukahaji dapat kembali kondusif dan aman bagi seluruh penduduknya.

Cek Juga Artikel Dari Platform ketapangnews.web.id
